Jumat, 19 Oktober 2012

Wudhu, Percikan Air Yang Menyehatkan


Pernahkah kita memikirkan mengapa Allah memerintahkan umat Islam untuk berwudhu sebelum mendirikan shalat? Banyak ibadah yang terlihat sederhana dan mudah dilakukan ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani termasuk thaharah.

Apabila salah seorang dari kamu dalam keadaan marah, maka berwudhulah. Sesungguhnya marah itu berasal dari api..” (HR. Abu Daud) 



Wudhu dan Kesehatan Jasmani

Secara ilmiah, kita bisa mengungkap rahasia di balik ritual penyucian ini. Hal ini dibuktikan oleh Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan neurolog asal Austria yang menyatakan bahwa wudhu mampu merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena  keselarasan air wudhu dan titik-titik saraf sehingga kondisi tubuh akan senantiasa sehat.

Dr. Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology menulis dalam sebuah artikel  berjudul “Muslims Rituals and Their Effect on the Person’s Health” mengetengahkan bagaimana wudhu dapat menstimulasi atau merangsang irama tubuh secara alami. Rangsangan itu muncul pada seluruh tubuh, khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik titik aktif biologis. BASes mirip sekali dengan titik – titik refleksologi ala China. Bedanya, untuk menguasai titik – titik refleksi China dengan tuntas dibutuhkan waktu 15-20 tahun untuk mempelajarinya. Bandingkan dengan wudhu yang sangat sederhana !

Membasuh wajah bisa meremajakan sel – sel kulit muka, dan membantu mencegah kulit keriput. Berkumur – kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari sisa makanan sehingga kita mencegah mediasi pertumbuhan kuman.

Istinsyaq berarti menghirupkan air ke lubang hidung. Fungsinya untuk mensucikan selaput lendir hidung yang tercemar udara kotor dan kuman, secara tidak langsung kita mencegah infeks saluran pernafasan atas. Muhammad Salim menganalisisa masalah kesehatan hidung dari orang yang tidak berwudhu dengan yang berwudhu secara teratur. Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati jenis kumannya. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap. Sedangkan orang-orang yang teratur dalam berwudhu, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu.

Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan penyucian kaki yang tak kalah pentingnya untuki mencegah berbagai infeksi kuman.

Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayers a Sport for the Body and Soul” menjelaskan bahwa wudhu dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Apabila dibersihkan dengan air (terutama saat berwudhu), maka bahan kimi tersebut akan larut bersama air. Selain itu, wudhu juga dapat membuat seseorang menjadi tampak lebih muda.

Wudhu dan Kesehatan Rohani

Rasulullah bersabda: “Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka.” (HR. Muslim no. 249).

Wudhu mencapai aspek kejiwaan dari aktivitas membasuh sejumlah anggota wudhu. Dengan membasuh muka, wajah akan terlindungi dari dosa yang dilakukan mata. Ketika membasuh tangan, berharap tangan terjaga dari dosa yang belum dilakukan dan dibersihkan dari kekhilafan yang dilakukan di masa lalu. Saat mengusap kepala, berharap agar pikiran mereka terlindungi dari pikiran-pikiran yang tidak syar’i. Ketika membasuh telinga, semoga hal itu dapat menghapuskan dosa yang dilakukan oleh telinga. Dan ketika membasuh kaki, berdoa agar Allah senantiasa membimbing agar tetap berada di jalan yang lurus

Sebagaimana dilansir Journal Scientific American (2010), para ilmuwan mengatakan bhwa mencuci tangan dapat membantu orang dalam meminimalisir rasa takut dan khawatir dari kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya. Setidaknya rasa takut dan khawatir itu bisa hilang sementara waktu.

Spike Lee, peneliti dari University of Michigan menunjukkan sisi lain, bahwa mencuci tangan dapat membantu orang merasa lebih baik tentang prilaku tidak etis yang mereka lakukan pada waktu dahulu. Perhatikanlah bagaimana peneliti tersebut menyimpulkan bahwa mencuci tangan dapat membantu orang menyingkirkan kesalahan dan mendorong untuk mengambil keputusan yang positif. Luar biasa bukan !

Merenung sejenak, “Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluar kesalahan – kesalahannya dari tubuhnya bersamaan dengan air wudhu, sampai yang menetes melalui ujung kukunya” (HR. Muslim)

Kutipan :
1.      Al Kaheel, Ir. Abdeldaem dalam Majalah Tarbawi edisi 240, 2 Desember 2010.
2.      Ramadhani, Egha Zainur, dr. 2008. Super Health. Jogjakarta : Pro-U Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar