Perintah
bangun tengah malam untuk mengerjakan sholat tahajud terbukti menyehatkan bagi
kesehatan tubuh kita. Seringkali orang khawatir jika terbangun dari tidur di
malam hari, namun beberapa bukti menunjukkan tidur malam selama delapan jam
penuh sebenarnya tidak alami. Hal yang menyehatkan jika tidur setiap empat jam,
kemudian terbangun selama satu atau dua jam, dilanjutkan dengan tidur kembali
selama empat jam.
Roger Ekirch,
seorang ilmuwan dari Virginia menerbitkan makalah yang disusun dari penelitian
selama 16 tahun. Ia mengungkapkan banyak bukti sejarah bahwa manusia di zaman
dahulu terbiasa tidur selama dua waktu dalam semalam. Bukunya yang berjudul 'At
Day's Close: Night in Times Past' berisi lebih dari 500 referensi pola tidur. Buku
ini menggambarkan tidur pertama dimulai sekitar dua jam setelah senja, kemudian
terbangun selama satu atau dua jam dan kemudian tidur lagi untuk yang kedua
kalinya. Selama periode bangun di antara dua tidur ini, tubuh cukup aktif. Saat
ini, kebanyakan orang tampaknya telah beradaptasi untuk tidur selama delapan
jam penuh. Tetapi Ekirch percaya bahwa banyaknya gangguan tidur saat ini
berasal dari dorongan alami dari tubuh untuk tidur terpotong tiap empat jam
sekali. Itulah mengapa banyak orang yang mengaku insomnia kemudian tidak mudah
tertidur kembali.
"Banyak
orang bangun di malam hari dan kemudian panik. Saya memberitahu mereka bahwa
apa yang mereka alami merupakan pola tidur yang terpisah dan hal itu baik bagi
mereka. Lebih dari 30% gangguan kesehatan yang terjadi disebabkan dari tidur,
baik langsung maupun tak langsung," ujar Russell Foster, seorang guru
besar di bidang neuroscience di Oxford University. Jacobs menunjukkan bahwa
periode antara bangun tidur bisa memainkan peran penting bagi manusia untuk
mengatur stres secara alami. Jadi, jika terbangun di tengah malam, pikirkanlah
kebiasaan orang-orang di masa lampau karena terbangun di tengah malam bisa jadi
baik untuk kesehatan, dan menjadi peluang ibadah dengan mengerjakan Qiyamul
Lail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar