Jumat, 01 Agustus 2014

Bekam Dalam Pandangan Ilmiah


Bekam merupakan metode pengobatan warisan Rasulullah SAW yang merupakan peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan yang kemudian ditampung di dalam gelas. Di dunia barat bekam disebut sebagai Cupping Method.

Sepintas metode bekam ini tampak tidak memberi manfaat apa-apa, bahkan terkesan kuno, irasional, dan mengada-ada. Dibandingkan dengan pengobatan medis modern yang memakai obat-obatan sintetik serta pembedahan yang memerlukan biaya mahal, bekam lebih praktis, tanpa efek samping (apabila dilakukan dengan prosedur yang benar), murah dan bisa mengatasi banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedokteran modern.
Menurut ilmu kedokteran tradisional, bahwa dibawah kulit, otot maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dan lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-jaring yang dapat disamakan dengan meridian. Melalui jaring-jaring ini maka seluruh bagian tubuh mempunyai hubungan yang erat membentuk kesatuan yang tidak terpisahkan dan bereaksi serentak. Kelainan pada satu poin akan mempengaruhi poin lainnya, dan sebaliknya pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa orang yang sakit mata tidak perlu dibekam pada matanya, tetapi dibekam pada daerah kepala atau tengkuk.
Para ahli kedokteran modern tertarik terhadap fenomena pengobatan bekam ini, dan melakukan penelitian untuk membuktikan kebenarannya. Poin istimewa pada titik bekam merupakan “motor points” pada perlekatan neuromuscular yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung mioglobulin yang tinggi, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf serta ujung saraf akhir, disbanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Mereka membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin, maka di kulit, jaringan bawah kulit, fascia dan otot nya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lainnya. Akibat kerusakan ini akan dilepas beberapa zat seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yg dibekam. Ini menyebabkan perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi otot yang kaku  serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Saat dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan membentuk berbagai hormone seperti ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel. Sedangkan histamine mempunyai manfaat dalam proses perbaikan sel dan kerusakan jaringan, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell yang meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh.
Penelitian lain menunjukan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi secara kuat saraf permukaan kulit yang akan merangsang pembentukan endorphin. Sedang rangsang lainnya akan merangsang saraf aferen simpatik yang berefek menekan rasa nyeri.
Pada system endokrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitary sehingga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM. Sedangkan melalui system perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormon-hormon seperti insulin, thyroxin, adrenalin, corticotrophin, estrogen, progesteron, testosteron. Hormon-hormon inilah yang bekerja pada tempat yang jauh dari titik ya dibekam.
Teori lain mengatakan bahwa teknik bekam, merupakan proses membuang toksin dan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh/intervensi radikal bebas. Sel darah yang diintervensi radikal bebas biasanya akan lebih panjang umurnya namun tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga dia akan mengganggu faal tubuh.Karena sel yang diintervensi radikal bebas tidak bisa mati dan tertimbun pada lapisan kulit kita, maka agar fungsinya dapat digantikan oleh sel-sel muda yang potensial, sel-sel tersebut kita keluarkan secara paksa dengan cara di bekam, dan keadaan ini akan merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang vital.
Dr. Ishom Muqodam, seorang dokter bedah memaparkan hasil penelitianya pada kongres internasinal tentang pengobatan alternatif yang diadakan di salah satu rumah sakit militer di wilayah utara Arab Saudi. Beliau melakukan riset pada 70 pasien dengan menggunakan metode bekam. Hasilnya 39 pasien (56%) mengalami penyembuhan yang nyata, 30 pasien (43%) mengalami perbaikan, sedang yang tidak bereaksi terhadap bekam hanya 1 pasien (1%).

            Anda berani mencoba pengobatan ala Rasulullah SAW ini? Terlihat sederhana dan radang sedikit menakutkan tapi efeknya luar biasa. Kedokteran modern dan fakta ilmiah pun telah membuktikannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar