Bekam
merupakan
metode pengobatan warisan Rasulullah SAW yang merupakan peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung,
serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan yang kemudian
ditampung di dalam gelas. Di dunia barat bekam disebut sebagai Cupping
Method.
Sepintas
metode bekam ini tampak tidak memberi manfaat apa-apa, bahkan terkesan
kuno, irasional, dan mengada-ada. Dibandingkan dengan pengobatan medis modern
yang memakai obat-obatan sintetik serta pembedahan yang memerlukan biaya mahal,
bekam lebih praktis, tanpa efek samping
(apabila dilakukan dengan prosedur yang benar), murah dan bisa mengatasi
banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedokteran modern.
Menurut
ilmu kedokteran tradisional, bahwa dibawah kulit, otot maupun fascia
terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu
dan lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk
jaring-jaring yang dapat disamakan dengan meridian. Melalui
jaring-jaring ini maka seluruh bagian tubuh mempunyai hubungan yang erat
membentuk kesatuan yang tidak terpisahkan dan bereaksi serentak. Kelainan pada
satu poin akan mempengaruhi poin lainnya, dan sebaliknya pengobatan pada satu
poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa orang
yang sakit mata tidak perlu dibekam pada matanya, tetapi dibekam pada daerah kepala atau tengkuk.
Para
ahli kedokteran modern tertarik terhadap fenomena pengobatan bekam ini, dan
melakukan penelitian untuk membuktikan kebenarannya. Poin istimewa pada titik bekam merupakan “motor points”
pada perlekatan neuromuscular yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh
darah, mengandung mioglobulin yang tinggi, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme
oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe,
kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf serta ujung saraf akhir,
disbanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Mereka
membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin, maka di kulit,
jaringan bawah kulit, fascia dan otot nya akan terjadi kerusakan dari mast
cell dan lainnya. Akibat kerusakan ini akan dilepas beberapa zat seperti serotonin,
histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain
yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler
dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yg dibekam. Ini
menyebabkan perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul
efek relaksasi otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan
menurunkan tekanan darah secara stabil. Saat dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing
factors lainya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan membentuk
berbagai hormone seperti ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid.
Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta
menstabilkan permeabilitas sel. Sedangkan histamine mempunyai manfaat
dalam proses perbaikan sel dan kerusakan jaringan, serta memacu pembentukan reticulo
endothelial cell yang meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh.
Penelitian
lain menunjukan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi secara kuat saraf
permukaan kulit yang akan merangsang pembentukan endorphin. Sedang
rangsang lainnya akan merangsang saraf aferen simpatik yang
berefek menekan rasa nyeri.
Pada
system endokrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui hypothalamus
dan pituitary sehingga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM. Sedangkan
melalui system perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan
hormon-hormon seperti insulin, thyroxin, adrenalin, corticotrophin,
estrogen, progesteron, testosteron. Hormon-hormon inilah yang bekerja pada tempat
yang jauh dari titik ya dibekam.
Teori
lain mengatakan
bahwa teknik bekam, merupakan proses
membuang toksin dan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh/intervensi radikal
bebas. Sel darah yang diintervensi radikal bebas biasanya akan lebih panjang
umurnya namun tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga dia akan
mengganggu faal tubuh.Karena sel yang diintervensi radikal bebas tidak bisa
mati dan tertimbun pada lapisan kulit kita, maka agar fungsinya dapat
digantikan oleh sel-sel muda yang potensial, sel-sel tersebut kita keluarkan
secara paksa dengan cara di bekam, dan keadaan ini akan merangsang sumsum
tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang vital.
Dr.
Ishom Muqodam, seorang dokter bedah memaparkan hasil penelitianya pada kongres internasinal tentang pengobatan alternatif yang diadakan di salah
satu rumah sakit militer di wilayah utara Arab Saudi. Beliau melakukan riset pada 70 pasien dengan menggunakan metode bekam.
Hasilnya 39 pasien (56%) mengalami penyembuhan yang nyata, 30 pasien (43%)
mengalami perbaikan, sedang yang tidak bereaksi terhadap bekam hanya 1 pasien
(1%).
Anda
berani mencoba pengobatan ala Rasulullah SAW ini? Terlihat sederhana dan radang
sedikit menakutkan tapi efeknya luar biasa. Kedokteran modern dan fakta ilmiah
pun telah membuktikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar