Kamis, 28 April 2011

Hipnotis, Terapi Terpercaya

Hipnotis didefinisikan sebagai kondisi dimana fungsi analisis logika pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (subconscieous atau unconscious). Pikiran bawah sadar dipercaya menyimpan beragam potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Sayangnya, karena maraknya pemberitaan kasus criminal dengan latar belakang hipnotis, maka hipnotis memiliki reputasi yang kurang baik di masyarakat. Padahal, hipnotis sudah diakui secara ilmiah dapat digunakan untuk tujuan terapeutik atau yang disebut dengan hipnoterapi.

Hipnoterapi sendiri merupakan fenomena ilmiah yang memiliki penelitian berbasi bukti (evidence based) dan pengaturan etik. Di banyak negara bahkan sudah terdapat berbagai institusi professional yang aktif dalam edukasi dan aplikasi hipnoterapi, misalnya American Society of Clinical Hypnosis dan Perhimpunan Hipnoterapi Medis Indonesia. Efek terapeutik dari hipnotis pun telah mendapatkan pengakuan dari British Medical Associtation (BMA), American Medical Associtaion (AMA), serta berbagai lembaga Australia dan India.

Terapi non konvensional ini telah banyak digunakan untuk membantu menghilangkan kecanduan rokok dan narkotika, menghilangkan stress, serta mengatasi trauma masa lalu dan fobia. Di dunia medis, hipnoterapi juga telah terbukti bermanfaat sebagai metode analgesia, membantu pemulihan pasien pasca operasi, dan mengatasi psikosomatik. Calvert dkk dalam penelitiannya di jurnal Gastroenterology membuktikan keunggulan hipnoterapi dibanding penanganan suportif dan pengobatan lainnya pada kasus dyspepsia fungsional. Kelompok yang mendapat perlakuan hipnoterapi mengalami keluhan jangka pendek dan jangka panjang lebih sedikit, serta peningkatan kualitas hidup. Selain itu, jumlah kebutuhan kunjungan ke doktera juga menurun (1 kalioi pada kelompok hippnoterapi dibanding 4 kali pada kelompok pengobatan lainnya dengan p < 0,001). Dengan demikian, selain bermanfaat secara medis, hipnoterapi juga dapat menurunkan beban ekonomi pasien.

Selama puluhan tahun, telah dilakukan berbagai penelitian yang berusaha menemukan hubungan hipnoterapi dengan fisiologi tubuh manusia. Secara umum, dinyatakan bahwa mekanisme kerja hipnoterapi berkaitan dengan aktivitas otak yang ditunjukkan dengan alat bantu elektroensefalografi (EEG). Terlihat bahwa aktivitas pikiran bahwa sadar berkaitan dengan gelombang teta yang juga berasosiasi dengan peningkatan kreativitas, pengalaman emosional, perubahan sikap, peningkatan memori, pembelajaran dan kondisi meditative. Penemuan tentang gelombang teta dan modifikasi perilaku dipakai sebagai dasar pengobatan kecanduan rokok dan narkoba.

Saat ini terdapat beberapa macam teknik hipnoterapi, empat diantaranya adalah terapi suportif (dengan penguatan ego atau ego strengthening), sugesti langsung, substitusi gejala dan hipoanalisis. Terapi suportif menghasilkan sugesti untuk peningkatan citra diri yang positif dan sugesti ini juga dapat diberikan pasca sesi hipnotis dengan kaset rekaman yang bisa diputar sendiri. Sugesti langsung sering digunakan untuk mengatasi nyeri, insomnia, kegelisahan pasien, serta memodifikasi kebiasaan buruk dan respon fisiologis yang tidak dikehendaki seperti urtikaria. Substitusi gejala bermaksud menukar kebiasaan negatif dengan yang lebih konstruktif, sedangkan hipoanalisis bersifat lebih kompleks dan holistic. Hipoanalisis dapat menolong pasien dengan gejala psikosomatis kronis yang tidak responsive terhadap penekanan yang lebih sederhana.

Pada akhirnya, hipnoterapi bukanlah suatu pemaksaan atau pengelabuan pasien karena modalitas ini justru bertujuan mengarahkan pasien pada perubahan sikap dan motivasi yang positif. Hipnoterapi juga dilengkapi konsultasi dan informed consent disertai penjelasan yang memadai. Selain itu, induksi hipnotis pada pasien dilakukan dengan metode dan teknik yang spesifik berdasarkan interpretasi hasi tes dan analisis masalah pasien. Pasien juga tidak perlu cemas akan bergantung pada hipnoterapisnya karena pasien akan diajarkan untuk dapat menghipnosi dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar