Jumat, 07 Februari 2014

Penciptaan Manusia dalam Al-Qur'an



Bagi orang yang tidak menggunakan akal sehat , jika ia bertanya kepada diri sendiri , " Bagaimana saya ada ?" ia akan menjawab , " Saya ada entah bagaimana !" Dengan penalaran demikian , ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalah - masalah seperti itu .
Akan tetapi , orang yang berakal semestinya merenungkan bagaimana ia diciptakan , dan menentukan makna hidupnya sesuai dengan hasil perenungannya . Dalam perenungan ini , ia tidak perlu takut - seperti yang dirasakan sebagian manusia - untuk mencapai kesimpulan " Saya telah diciptakan ". Orang yang tak mau merenungkan hal ini sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab pada sang Pencipta . Mereka takut harus mengubah gaya hidup , kebiasaan , dan ideologi jika mengaku telah diciptakan . Oleh karena itu , mereka lari dari ketaatan kepada Pencipta mereka . Demikianlah sikap yang diambil orang - orang yang mengingkari Allah dan " mengingkari ( tanda - tanda kekuasaan - Nya ) karena kezaliman dan kesombongan mereka , padahal hati mereka meyakini kebenarannya " ( QS . An - Naml , 16 : 14 ).
Sebaliknya , seseorang yang menilai keberadaan dirinya dengan kearifan dan akal sehat , akan melihat dalam dirinya hanya tanda - tanda penciptaan Allah . Ia mengakui bahwa keberadaannya bergantung pada kerja sama antara ribuan sistem rumit , yang tak satu pun ia ciptakan atau ia kendalikan . Ia memahami fakta bahwa " ia diciptakan ". Dengan mengenal Penciptanya , ia berusaha memahami untuk tujuan apa ia " diciptakan " Tuhan .
Fenomena penciptaan itu terjadi sesuai dengan uraian yang ada dalam Al Quran membawa arti sangat penting bagi orang - orang yang berakal .
Kisah penciptaan manusia berawal di dua tempat yang saling berjauhan . Manusia menapaki kehidupan melalui pertemuan dua zat terpisah di dalam tubuh lelaki dan perempuan , yang diciptakan saling terpisah namun sangat selaras . Jelas , sperma di dalam tubuh lelaki tidak dihasilkan atas kehendak dan kendali lelaki tersebut , sebagaimana sel telur di dalam tubuh perempuan tidak terbentuk atas kehendak dan kendali perempuan tersebut . Sesungguhnya , mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel - sel ini .
Kami telah menciptakan kamu , maka mengapa kamu tidak membenarkan ( hari berbangkit )? Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan . Kamukah yang menciptakannya , atau Kamikah yang menciptakannya ? ( QS . Al Waqi ' ah : 57 - 59 ).
Jelaslah bahwa kedua zat tersebut , yang berasal dari lelaki dan perempuan , diciptakan sangat bersesuaian . Penciptaan kedua zat ini , pertemuan antara keduanya , dan perubahannya menjadi manusia sungguhlah suatu keajaiban besar .
" Dan Allah menciptakan kamu dari tanah , kemudian dari air mani , kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan ( laki - laki dan perempuan ). Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak ( pula ) melahirkan , melainkan dengan sepengetahuan - Nya . Dan sekali - kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya , melainkan ( sudah ditetapkan ) dalam Kitab ( Lauh Mahfuzh ). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah ." ( QS . Fathir : 11 )

Buah Pelir Dan Sel Sperma
Sperma , yang merupakan tahap pertama dalam penciptaan manusia , diproduksi " di luar " tubuh manusia . Ini karena produksi sperma hanya mungkin terjadi di lingkungan bersuhu 2 C di bawah suhu tubuh normal . Untuk menstabilkan suhu pada tingkat ini , buah pelir dilapisi kulit khusus . Kulit ini mengerut pada cuaca dingin dan mengembang pada cuaca panas , untuk menjaga suhu tetap konstan . Apakah lelaki " mengendalikan " dan mengatur sendiri keseimbangan rumit ini ? Tentu tidak . Ia bahkan tidak menyadari hal ini . Para pengingkar penciptaan hanya dapat mengatakan , ini adalah " fungsi tubuh manusia yang belum diketahui ". Definisi " fungsi yang belum diketahui " hanyalah " sekadar nama ".
Sperma diproduksi dalam buah pelir dengan laju produksi 1000 per menit . Sel ini memiliki desain khusus untuk perjalanannya menuju indung telur perempuan , perjalanan yang berlangsung seolah ia " mengenal " tempat itu . Sperma terdiri atas kepala , leher , dan ekor . Ekornya membantunya bergerak bagai ikan menuju rahim
Bagian kepalanya , yang mengandung sebagian kode genetis bayi , ditutupi perisai pelindung khusus . Fungsi perisai ini terungkap di pintu masuk rahim ibu : di sini lingkungannya sangat asam . Jelas , sperma ditutupi dengan perisai pelindung oleh " seseorang " yang tahu tentang keasaman ini . ( Kondisi lingkungan asam ini bertujuan melindungi sang ibu dari mikroba ).
Yang diejakulasikan ke dalam rahim tidak hanya jutaan sperma . Air mani adalah campuran berbagai macam cairan . Al Quran menegaskan fakta ini dalam ayat berikut :
" Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa , sedang dia ketika itu belum merupakan yang dapat disebut ? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya ( dengan perintah dan larangan ), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat ." ( QS . Al Insan : 1 - 2 )
Cairan dalam air mani ini berisi gula , untuk memberi energi yang dibutuhkan sperma . Di samping itu , komposisi utamanya memiliki beragam tugas , seperti menetralkan asam pada pintu masuk ke rahim dan menjaga kelicinan medium untuk pergerakan sperma . ( Di sini sekali lagi terlihat bahwa dua wujud yang berbeda dan saling independen , diciptakan saling cocok ). Spermatozoa menempuh perjalanan sulit di dalam rahim ibu hingga mencapai sel telur . Betapapun mereka bertahan , kurang - lebih hanya seribu dari sekitar 200 - 300 juta spermatozoa yang mencapai sel telur .

Sel Telur
Jika sperma didesain sesuai dengan sel telur , sel telur juga disiapkan sebagai benih kehidupan pada medium yang sama sekali berbeda . Tanpa sepengetahuan perempuan , sel telur yang telah matang di indung telur ditinggalkan di rongga perut , kemudian tertangkap oleh lengan - lengan pada ujung organ tubuh bernama tuba falopi rahim . Setelah itu , sel telur mulai bergerak dengan bantuan gerakan rambut pada tuba falopi . Sel telur ini besarnya hanya setengah partikel garam .
Sel telur dan sperma bertemu di dalam tuba falopii . Di sini sel telur mulai mengeluarkan cairan khusus . Dengan bantuan cairan ini , spermatozoa menemukan lokasi sel telur . Kita harus menyadari bahwa tatkala kita mengatakan sel telur " mulai mengeluarkan ", kita tidak sedang membicarakan manusia atau suatu makhluk sadar . Hal ini tidak dapat dijelaskan melalui konsep kebetulan , bahwa massa protein mikroskopis " memutuskan " tindakan itu " dengan sendirinya ", kemudian " mempersiapkan " dan mengeluarkan senyawa kimia untuk menarik spermatozoa kepadanya . Ini merupakan bukti bahwa ada sebuah perancangan dalam proses ini .
Singkatnya , sistem reproduksi tubuh didesain untuk mempersatukan sel telur dan sperma . Ini berarti bahwa sistem reproduksi perempuan diciptakan sesuai dengan kebutuhan spermatozoa dan spermatozoa diciptakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan di dalam tubuh wanita .

Pertemuan Sperma Dan Sel Telur
Ketika sperma semakin mendekati sel telur , ia kembali " memutuskan " untuk mengeluarkan suatu cairan , yang disiapkan khusus bagi sperma , untuk melarutkan perisai perlindungan sperma . Akibatnya , terbukalah kantung enzim pelarut pada ujung sperma , yang dibuat secara khusus untuk sel telur . Ketika sperma mencapai sel telur , enzim - enzim ini melubangi membran sel telur dan memungkinkan sperma masuk . Spermatozoa di sekeliling telur mulai berebut masuk , tetapi biasanya hanya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur .
Ayat - ayat Al Quran yang menjelaskan tahapan ini sangatlah menarik . Dalam Al Quran , dinyatakan bahwa manusia dibuat dari saripati cairan hina , yaitu air mani .
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina ." ( QS . As - Sajadah : 8 ).
Sebagaimana diungkapkan ayat tersebut , bukan cairan yang membawa spermatozoa itu yang membuahi telur , melainkan " saripatinya " saja . Saripati tersebut adalah sperma di dalamnya , yang menjadi agen pembuahan , atau lebih tepat lagi , kromosom di dalam sperma tersebut , yang merupakan " saripati " sperma .
Ketika sel telur membiarkan satu sperma masuk , sperma lain tidak mungkin masuk . Penyebabnya adalah medan listrik yang terbentuk di sekeliling sel telur . Wilayah di sekeliling telur bermuatan negatif (-) dan begitu sperma pertama menembus sel telur , muatan ini berubah menjadi positif (+). Oleh karena itu , sel telur tersebut , yang kini bermuatan sama dengan spermatozoa lain di luar , mulai menolak mereka .
Ini berarti muatan listrik kedua zat tersebut , yang terbentuk secara independen dan terpisah , juga bersesuaian .
Akhirnya , bergabunglah DNA laki - laki di dalam sperma dan DNA perempuan di dalam sel telur . Sekarang terdapat benih pertama , sel pertama dari manusia baru , di dalam kandungan ibu : zigot .

Segumpal Darah Yang Melekat Pada Rahim
Saat sperma dari laki - laki bersatu dengan sel telur dari perempuan , inti dari bayi yang akan dilahirkan mulai terbentuk . Sel tunggal ini , yang dalam biologi dikenal dengan istilah " zigot ", akan segera mulai berkembang dengan melakukan pembelahan sel , dan akhirnya menjadi " segumpal daging ".
Namun , zigot tersebut tidak menghabiskan masa pertumbuhannya dalam kehampaan . Zigot melekat pada rahim , bagaikan akar yang menancap kuat ke bumi melalui sulurnya . Melalui ikatan ini , zigot memperoleh zat gizi yang penting bagi pertumbuhannya dari tubuh sang ibu .
Perincian seperti ini tak mungkin diketahui tanpa pengetahuan fisiologi yang memadai . Jelas , berabad - abad lalu tidak ada seorang pun yang menguasai ilmu seperti itu . Tapi sungguh menarik , Allah selalu menyebut zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu sebagai " segumpal darah " dalam Al Quran :
" Bacalah dengan ( menyebut ) nama Tuhanmu Yang menciptakan , Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah . Bacalah , dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah ." ( QS Al ' Alaq : 1 - 3 )
" Apakah manusia mengira , bahwa ia akan dibiarkan begitu saja ( tanpa pertanggungan jawab )? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan ( ke dalam rahim ), kemudian mani itu menjadi segumpal darah , lalu Allah menciptakannya , dan menyempurnakannya , lalu Allah menjadikan darinya sepasang ; laki - laki dan perempuan ." ( QS Al Qiyamah : 36 - 39 )
Dalam bahasa Arab , arti kata "' alaq " atau " segumpal darah " adalah " benda yang melekat pada suatu tempat ". Secara harfiah , kata tersebut digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada kulit untuk mengisap darah . Jelas , itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan zigot yang melekat pada dinding rahim untuk menyerap makanan darinya .
Masih banyak ayat Al Quran yang mengungkap tentang zigot ini . Dengan menempel pada rahim secara sempurna , zigot pun mulai tumbuh . Sementara itu , rahim sang ibu dipenuhi dengan " cairan amnion " yang melingkupi zigot . Fungsi terpenting cairan amnion bagi pertumbuhan bayi adalah melindungi si bayi dari " serangan " dari luar . Dalam Al Quran , fakta ini diungkapkan sebagai berikut :
" Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina ? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh ( rahim )." ( QS Al - Mursalat : 20 - 21 )
Semua informasi Al Quran tentang pembentukan manusia ini memperlihatkan bahwa Al Quran berasal dari sebuah sumber yang mengetahui masalah ini hingga hal yang sekecil - kecilnya . Sekali lagi , ini membuktikan bahwa Al Quran adalah firman Allah .
Sementara itu , embrio yang awalnya mirip gel , mulai berubah seiring waktu . Dalam struktur yang mulanya lunak ini , mulai terbentuk tulang keras untuk membantu tubuh berdiri tegak . Kemudian sel , yang mulanya semua sama , mulai terspesialisasi : ada yang membentuk sel mata yang peka terhadap cahaya , sel saraf yang peka terhadap panas , dingin , dan sakit , dan sel yang peka terhadap getaran suara . Apakah sel - sel itu sendiri yang menentukan perbedaan - perbedaan ini ? Apakah mereka sendiri yang pertama kali memutuskan untuk membentuk hati atau mata manusia , kemudian menuntaskan tugas yang luar biasa ini ? Ataukah di lain pihak , mereka telah diciptakan dengan tepat untuk tujuan - tujuan ini ? Kearifan , kecerdasan , dan jiwa pasti akan membenarkan alternatif kedua
Pada akhir proses , setelah sang bayi tumbuh sempurna di dalam rahim ibunya , ia lalu lahir ke dunia . Kini bayi itu 100 juta kali lebih besar dan 6 miliar kali lebih berat daripada wujud awalnya .
Inilah kisah awal mula kehidupan manusia , bukan makhluk lain . Jadi , apa yang lebih penting bagi manusia selain mengetahui tujuan penciptaan yang menakjubkan ini ?
Sangat tidak logis bila kita berpikir bahwa semua fungsi kompleks ini terjadi " atas kemauan sendiri ". Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuatan untuk menciptakan dirinya sendiri , menciptakan orang lain , atau menciptakan benda lain . Allah - lah yang menciptakan semua kejadian yang telah dijelaskan tadi , pada setiap saat terjadinya , setiap detiknya , dan setiap tahapannya .
" Dan Allah menciptakan kamu dari tanah , kemudian dari air mani , kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan ( laki - laki dan perempuan ). Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak ( pula ) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan - Nya . Dan sekali - kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya , melainkan ( sudah ditetapkan ) dalam Kitab ( Lauh Mahfuzh ). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah ." ( QS . Fathir : 11 )
Tubuh kita , yang terbentuk hanya dari " setetes mani ", berubah menjadi manusia yang memiliki jutaan keseimbangan yang rumit . Meskipun tidak kita sadari , di dalam tubuh kita terdapat sistem yang teramat kompleks dan rumit , yang membantu kita bertahan hidup . Semua sistem ini dirancang dan dioperasikan hanya oleh Sang Pemilik dan Pencipta kita , yakni Allah , untuk menyadarkan kita bahwa " kita diciptakan ".
Manusia diciptakan oleh Allah . Sejak diciptakan , manusia tidak pernah " dibiarkan tanpa pengaturan atau tanpa tujuan ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar