Pernahkah kita memikirkan mengapa Allah memerintahkan umat Islam untuk berwudhu sebelum mendirikan shalat? Banyak ibadah yang terlihat sederhana dan mudah dilakukan ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani termasuk thaharah.
“Apabila salah seorang dari kamu dalam keadaan marah, maka berwudhulah. Sesungguhnya marah itu berasal dari api..” (HR. Abu Daud)
Wudhu dan Kesehatan Jasmani
Secara
ilmiah, kita bisa mengungkap rahasia di balik ritual penyucian ini. Hal
ini dibuktikan oleh Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan
neurolog asal Austria yang menyatakan bahwa wudhu mampu merangsang pusat saraf
dalam tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena keselarasan air wudhu dan
titik-titik saraf sehingga kondisi tubuh akan senantiasa sehat.
Dr.
Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology menulis dalam
sebuah artikel berjudul “Muslims Rituals and Their Effect on the
Person’s Health” mengetengahkan bagaimana wudhu dapat menstimulasi atau
merangsang irama tubuh secara alami. Rangsangan itu muncul pada seluruh tubuh,
khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik
titik aktif biologis. BASes mirip sekali dengan titik – titik refleksologi ala
China. Bedanya, untuk menguasai titik – titik refleksi China dengan tuntas
dibutuhkan waktu 15-20 tahun untuk mempelajarinya. Bandingkan dengan wudhu yang
sangat sederhana !
Membasuh
wajah bisa meremajakan sel – sel kulit muka, dan membantu mencegah kulit
keriput. Berkumur – kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari
sisa makanan sehingga kita mencegah mediasi pertumbuhan kuman.
Istinsyaq
berarti menghirupkan air ke lubang hidung. Fungsinya untuk mensucikan selaput
lendir hidung yang tercemar udara kotor dan kuman, secara tidak langsung kita
mencegah infeks saluran pernafasan atas. Muhammad Salim menganalisisa masalah kesehatan hidung
dari orang yang tidak berwudhu dengan yang berwudhu secara teratur. Salim mengambil zat dalam hidung
pada selaput lendir dan mengamati jenis kumannya. Berdasarkan analisisnya,
lubang hidung orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran
dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan
berwarna gelap. Sedangkan orang-orang yang teratur dalam berwudhu, permukaan
rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu.
Begitu
pula dengan pembersihan telinga sampai dengan penyucian kaki yang tak kalah
pentingnya untuki mencegah berbagai infeksi kuman.
Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayers a Sport for the Body and Soul” menjelaskan bahwa wudhu
dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini banyak disebabkan oleh
bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Apabila
dibersihkan dengan air (terutama saat berwudhu), maka bahan kimi tersebut akan
larut bersama air. Selain itu, wudhu juga dapat membuat seseorang menjadi
tampak lebih muda.
Wudhu dan Kesehatan Rohani
Rasulullah bersabda: “Mereka (umatku) nanti
akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena
bekas wudhu mereka.” (HR. Muslim no. 249).
Wudhu mencapai aspek kejiwaan dari aktivitas
membasuh sejumlah anggota wudhu. Dengan membasuh muka, wajah akan terlindungi dari dosa yang
dilakukan mata. Ketika membasuh tangan, berharap tangan terjaga dari dosa yang
belum dilakukan dan dibersihkan dari kekhilafan yang dilakukan di masa lalu.
Saat mengusap kepala, berharap agar pikiran mereka terlindungi dari
pikiran-pikiran yang tidak syar’i. Ketika membasuh telinga, semoga hal itu
dapat menghapuskan dosa yang dilakukan oleh telinga. Dan ketika membasuh kaki,
berdoa agar Allah senantiasa membimbing agar tetap berada di jalan yang lurus.
Sebagaimana
dilansir Journal Scientific American (2010), para ilmuwan mengatakan bhwa
mencuci tangan dapat membantu orang dalam meminimalisir rasa takut dan khawatir
dari kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya. Setidaknya rasa takut dan
khawatir itu bisa hilang sementara waktu.
Spike
Lee, peneliti dari University of Michigan menunjukkan sisi lain, bahwa mencuci
tangan dapat membantu orang merasa lebih baik tentang prilaku tidak etis yang
mereka lakukan pada waktu dahulu. Perhatikanlah bagaimana peneliti tersebut
menyimpulkan bahwa mencuci tangan dapat membantu orang menyingkirkan kesalahan
dan mendorong untuk mengambil keputusan yang positif. Luar biasa bukan !
Merenung
sejenak, “Barang siapa yang berwudhu dan
membaguskan wudhunya, maka akan keluar kesalahan – kesalahannya dari tubuhnya
bersamaan dengan air wudhu, sampai yang menetes melalui ujung kukunya” (HR.
Muslim)
Kutipan
:
1. Al Kaheel, Ir. Abdeldaem dalam
Majalah Tarbawi edisi 240, 2 Desember 2010.
2. Ramadhani, Egha Zainur, dr. 2008.
Super Health. Jogjakarta : Pro-U Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar