Sobat
pembaca, tentunya mengetahui apa yang namanya pacaran ? hari Valentine ?
mengingat banyaknya budaya berpacaran yang menjadi tren khususnya anak remaja
atau dewasa muda. Terkadang acapkali mendiskreditkan orang yang belum
berpacaran. Lho ?
Tahukah
Anda, bahwa Islam telah mengatur hubungan antara laki – laki dan wanita, antara
mahram dan bukan mahram. Allah telah berfirman dalam surat Annisa : 23 yang
menjelaskan bahwa mahram seorang laki – laki (atau wanita yang tidak boleh
dikawin oleh laki – laki) adalah ibu (termasuk nenek), saudara perempuan (baik
sekandung ataupun sebapak), bibi (dari bapak ataupun ibu), keponakan (dari
saudara sekandung atau sebapak), anak perempuan (baik itu asli ataupun tiri dan
termasuk cucu di dalamnya), ibu susu, saudara sesusuan, ibu mertua, dan menantu
perempuan. Maka yang termasuk golongan bukan mahram adalah sepupu, istri paman,
dan semua wanita yang tidak termasuk di dalam ayat di atas.
Kita
telah mengetahui dengan jelas, bahwa seorang laki – laki diperbolehkan
berkhalwat (berdua-duaan) dengan mahramnya, demikian pula dibolehkan untuk
tidak berhijab (tanpa jilbab). Sedangkan untuk yang bukan mahram, sebaliknya.
Allah dengan tegas berfirman : “katakanlah
kepada orang – orang mukmin laki – laki : hendaklah mereka itu menundukkan
sebagian pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan katakanlah kepada orang –
orang mukmin perempuan : hendaknya mereka itu menundukkan sebahagian
pandangannya dan menjaga kemaluannya”.
Pacaran
dipandang dari segi kesehatan
Sobat
Pembaca, peneliti dari Universitas Valencia menjelaskan berkhalwat dengan
wanita yang disukai akan menaikkan sekresi hormone kortisol, hormone ini yang
mengatur stress pada tubuh manusia. “cukuplah Anda duduk lima menit dengan seorang
wanita, Anda akan memiliki proposi tinggi dalam peningkatan hormone tersebut”,
jelasnya.
Para
ilmuwan mengatakan bahwa hormone kortisol sangat penting dan berguna bagi tubuh
dalam proporsi yang rendah. Jika terjadi peningkatan di dalam tubuh secara berulang,
proses tersebut dapat menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, berefek pada penderita diabetes dan meningkatkan nafsu seksual.
Stress
yang tinggi hanya terjadi ketika seseorang laki-laki berkhalwat dengan wanita
asing (bukan mahram) dan stress tersebut akan terus meningkat pada saaat
wanitanya memiliki daya tarik yang lebih besar. Tentu saja, ketika seorang pria
bersama dengan wanita yang merupakan saudaranya sendiri, saudara dekat, atau
ibu nya sendiri tidak akan terjadi efek peningkatan hormone kortisol ini.
Begitu juga jika pria duduk dengan pria asing, hormone ini tidak akan mengalami
peningkatan. Uniknya, hormone ini hanya naik jika duduk berduaan dengan wanita
atau pria asing (bukan mahram). Maka jika hal ini terjadi berulang, dapat
memperburuk keadaaan dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis atau masalah
psikologis seperti depresi.
Sobat
pembaca, Rasulullah SAW bersabda : “tidaklah
ada orang yang seorang laki – laki berkhalwat dengan wanita kecuali setan
adalah yang ketiga”. Hadis ini menegaskan diharamkannya berkhalwat bagi
pria dengan wanita bukan mahramnya, karena Rasulullah SAW mengingikan umatnya
terhindar dari penyakit fisik dan sosial.
Wallahu’alam
bishahwab.
*disadur
dengan pengubahan seperlunya dari bulletin Dawa’ edisi no.9/tahun ke
XII/Februari 2012 yang diterbitkan oleh FSKI FK UNAND Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar