Pembaca yang budiman, apa yang ada lakukan jika minuman Anda
dihinggapi lalat ? mubazir jika harus membuangnya. Celupkan seluruh tubuh lalat
tersebut, buang lalatnya dan kemunian Anda bisa menikmati minuman kembali. Lho
kok bisa ?
Pernahkah
Anda mendengar hadist Rasulullah SAW, “Apabila
seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka
celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu
sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya (HR.
Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
Dalam riwayat lain, sang Nabi
menegaskan :“Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia
mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat
itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan
mengakhirkan obatnya” (HR. Ahmad, Ibn Majah)
Luar biasa bukan ? Percobaan ilmiah kontemporer pun telah dilakukan
untuk mengungkapkan rahasia di balik hadits ini. Bahwasanya ada kekhususan pada
salah salah satu sayap lalat yang sekaligus menjadi penawar atau obat terhadap
bakteri yang berada pada sayap lainnya. Oleh karena itu, apabila seekor lalat dicelupkan ke dalam air
keseluruhan badannya, maka bakteri yang ada padanya akan mati, dan hal ini
cukup untuk menggagalkan “usaha lalat”
dalam meracuni manusia. Lalat memang memproduksi zat sejenis enzim yang sangat
kecil yang dinamakan Bakter Yofaj, yaitu tempat tubuhnya bakteri yang menjadi
tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20 : 25
mili mikron. Maka jika seekor lalat mengenai makanan atau minuman, maka mestilah
dicelupkan keseluruhan badannya agar keluar zat penawar bakteri.
Dr.Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran
Univ. Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang “hadits lalat ini” bahwa
di dalam rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit
yang disebabkan oleh lalat. Sedangkan di zaman sekarang, para pakar penyakit
yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini.
Sebuah kebenaran Islam yang tidak terbantahkan, ada kesesuaian fakta ilmiah
dengan hadirs Rasulullah SAW. Barang siapa yang tidak yakin dengan hadist ini, tentu
akan merasa jijik meminum air yang telah dicelupkan lalat kedalamnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar