Dewasa ini, makan dan minum bukanlah kegiatan
yang spesial lagi. Dahulu, orang-orang selalu makan dan minum dalam keadaan
duduk untuk menghargai berkah yang diberikan sang pencipta. Namun kini, makan dan
minum sambil berdiri bahkan berjalan sudah jadi hal yang lumrah.
Ada beberapa
adab minum yang telah dicontohkan dan sudah menjadi kebiasaan Rasullullah SAW :
- Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala.
- Memulai minum dengan membaca basmalah.
- Minum dengan tangan kanan.
- Tidak bernafas dan tidak meniup air minum.
- Mengambil nafas diluar wadah air minum sebanyak tiga kali.
- Larangan minum langsung dari teko/ceret.
- Minum dengan posisi duduk.
- Menutup bejana air pada malam hari.
- Puas dengan minuman yang ada dan tidak mencelanya.
Telah diketahui bahwa rasul melarang kita minum
sambil berdiri, bahkan orang tuapun terkadang melarang kita untuk minum dan
makan sambil berdiri. Mungkin kedengarannya seperti nasihat biasa saja dan bahkan sering kali
kita meremehkannya, akan tetapi hal kecil tersebut ada benarnya dan dapat
dibuktikan dari segi agama maupun dari segi kesehatan.
Dari segi agama telah terbukti bahwa sabda Nabi dari Abu
Hurairah, ”Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim). Lalu dari Anas dan
Qatadah RA, dari Rasulullah SAW : Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum
sambil berdiri”. Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab:
“Itu lebih buruk lagi” (HR. Muslim dan Turmidzi).
Kebiasaan Nabi tersebut ternyata terbukti dari
segi kesehatan yang telah diteliti oleh para ahli medis. Jika kita minum sambil
berdiri maka tidak dapat memberikan kesegaran tubuh secara optimal, karena air
yang kita minum akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah.
Sedangkan air yang dikonsumsi harus ditampung dulu di dalam lambung, kemudian
air minum disaring oleh sfinger. Tahukah kamu dengan Sfingter ? Ia merupakan
struktur berotot yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup,
dan hanya terbuka apabila kita minum dalam keadaan duduk. Seharusnya setiap air yang
kita minum akan disalurkan pada bagian-bagian penyaringan yang berada di
ginjal, akan tetapi jikalau kita minum sambil berdiri, air yang kita minum
tanpa disaring lagi akan menuju kandung kemih kemudian akan menyebabkan
pengendapan disaluran kencing.
Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampumempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengansempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai
ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
*disadur dari Qiblati edisi ke-04, smoga bermanfa'at..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar